Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri pengecoran-untuk-sloof-balok-metode. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri pengecoran-untuk-sloof-balok-metode. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Pengecoran untuk sloof balok, Metode Pelaksanaan dan Contoh Perhitungan Bahan dan Tenaga Kerja

Pengecoran untuk sloof balok. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk semua balok sloof pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut kebalok sloof berikutnya.

Penuangan spesi beton ke balok sloof beton dengan menggunakan talang cor / atau mengunakan pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami menngunakan beton jadi (Ready mix)
Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
  1. Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.
  2. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan pengambilan benda uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka adukan beton ditolak.
  3. Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan “kaki ayam” yang harus sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh menahan beban.
  4. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
  5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat dilaksanakan.
  6. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement mutu material harus mencapak karateristik 250 kg/cm2 
 Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai Pengecoran untuk sloof balok, Metode Pelaksanaan dan Contoh Perhitungan Bahan dan Tenaga Kerja
Pengecoran Sloof Balok


    Contoh Perhitungan
    Data Volume yang dikejakan sebesar :=25.93m3(K250)
    Material yang dibutuhkan dibutuhkan :
    Beton Ready mix1x25.93=25.93m3
    Waktu penyelesaian Pekerjaan :
    Waktu pelaksanaan2hr
    Kapasitas25.93/2=12.965m3/hr
    Kebutuhan Tenaga / hari :
    Pekerja2.5x12.965=32.4125Org/hr
    Tukang Batu Setengah Terampil0.25x12.965=3.24125Org/hr
    Kepala tukang batu0.1x12.965=1.2965Org/hr
    Mandor0.01x12.965=0.12965Org/hr
    37.0799Org/hr
    Alat yang digunakan :
    Vibrator concrate=1unit
    Sekrop=2set
    Kasut=2set
    Waktu pelaksanaan :
    Dimulai=Bulan ke..
    Durasi waktu=2hari
    Lose waktu=1hari

    Pengecoran untuk sloof balok, Metode Pelaksanaan dan Contoh Perhitungan Bahan dan Tenaga Kerja

    Pengecoran untuk sloof balok. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk semua balok sloof pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut kebalok sloof berikutnya.

    Penuangan spesi beton ke balok sloof beton dengan menggunakan talang cor / atau mengunakan pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami menngunakan beton jadi (Ready mix)
    Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
    1. Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.
    2. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan pengambilan benda uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka adukan beton ditolak.
    3. Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan “kaki ayam” yang harus sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh menahan beban.
    4. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
    5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat dilaksanakan.
    6. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement mutu material harus mencapak karateristik 250 kg/cm2 
     Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai Pengecoran untuk sloof balok, Metode Pelaksanaan dan Contoh Perhitungan Bahan dan Tenaga Kerja
    Pengecoran Sloof Balok


      Contoh Perhitungan
      Data Volume yang dikejakan sebesar :=25.93m3(K250)
      Material yang dibutuhkan dibutuhkan :
      Beton Ready mix1x25.93=25.93m3
      Waktu penyelesaian Pekerjaan :
      Waktu pelaksanaan2hr
      Kapasitas25.93/2=12.965m3/hr
      Kebutuhan Tenaga / hari :
      Pekerja2.5x12.965=32.4125Org/hr
      Tukang Batu Setengah Terampil0.25x12.965=3.24125Org/hr
      Kepala tukang batu0.1x12.965=1.2965Org/hr
      Mandor0.01x12.965=0.12965Org/hr
      37.0799Org/hr
      Alat yang digunakan :
      Vibrator concrate=1unit
      Sekrop=2set
      Kasut=2set
      Waktu pelaksanaan :
      Dimulai=Bulan ke..
      Durasi waktu=2hari
      Lose waktu=1hari

      Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton

      Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton (Pondasi Setempat, Sloof Beton, Kolom Beton, Balok Beton, Plat Lantai dan Tangga Beton) adalah sebagai berikut :

      1.    Persiapan
      • Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton tiap bagian.
      • Approval material yang akan digunakan.
      • Persiapan lahan kerja.
      • Persiapan material kerja, antara lain : readymix K-300, besi beton, kawat beton, semen PC, pasir, multiplek,   paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
      • Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  concrete pump, vibrator, kompresor, cutting well, theodolith, waterpass, meteran, gergaji, schafolding, raskam, jidar, benang, selang air, dll.

      2.    Pengukuran
      • Juru ukur (surveyor) dengan menggunakan theodolith melakukan pengukuran dan marking area untuk titik penempatan, ukuran (dimensi) serta leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai, tangga dan dinding penahan tanah.
      • Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan mengikuti alur pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.

      3.    Fabrikasi besi tulangan
      • Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
      • Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
      • Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
      • Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
      • Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang.
      • Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
      • Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga bekesting dikerjakan dahulu baru setelah itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.
       
      Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton tiap bagian Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton
      Diagram Alir Penulangan Beton
      4.    Fabrikasi bekesting
      • Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran dan mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan bekesting menjadi dekat.
      • Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan tanah, maka bekesting dapat menggunakan multiplek atau pasangan batako :
      1. Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan pengukuran dengan theodolith untuk kesikuan dan leveling pondasi.
      2. Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat baik.
      3. Perkuatan terhadap  pasangan dinding  batako, agar pada waktu pengecoran pasangan dinding batako tidak ambruk/runtuh.
      • Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti : kolom, balok, plat lantai dan tangga  menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan menggunakan balok/kaso dan alat perancah schafolding :
      1. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
      2. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
      3. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.-    Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
      • Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
      • Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
      • Pasang beton decking dan cakar ayam secara merata dan sesuai kebutuhan.
      • Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.

      5.    Pengecoran beton
      • Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton readymix mutu K-225.
      • Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
      • Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
      • Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal  yang melintas area pengecoran.
      • Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
      • Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
      • Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
      Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton tiap bagian Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton
      Diagram Alir Pengecoran Beton

      6.    Curring Beton
      • Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot air lalu dicure dengan curing compound.
      • Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu dicure dengan curing coumpound construction joint dicure dengan air.
      • Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1 minggu.
      • Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.